Breaking News

Memburu Muslimah Berhijab Ala Sunsilk




BANTENPERSPEKTIF.COMHIJABERS -- Terlepas dari kepentingan bisnis, namun gaya Sunsilk memburu muslimah berhijab yang memiliki keterampilan patut diapresiasi. Paling tidak menjadi pemicu para hijabers dan meluruskan stigma buruk perihal hijab.

Dengan adanya event Sunsilk Hijab Hunt, diharapkan bisa menetralisir isu bahwa hijab akan membatasi ekspresi para muslimah. Faktanya memang tidaklah demikian. Mereka para hijabers masih tetap eksis meski mengenakan hijab.

Ini yang tergambar dari final Sunsilk Hijab Hunt 2017 yang baru saja digelar pada Minggu (4/6/2017) di Ecovention Ancol, Jakarta Utara.  Lima pemenang sudah ditentukan berdasarkan penilaian empat juri —Desy Ratnasari, Dian Pelangi, Laudya Cynthia Bella, dan Nycta Gina- serta kumpulan voting online juga SMS.

Lia Karina keluar sebagai pemenang pertama Sunsilk Hijab Hunt 2017. Kemudian di peringkat kedua ada Aisyah, dan ketiga Tamara Aisyah Sayidina. Adapun Juara Terfavorit yang jatuh pada Ayu Putrisundari serta Juara Terinspiratif Muawwanah.Menjadi pemenang pertama Sunsilk Hijab Hunt 2017, Lia mengaku tak menyangka. Wanita 25 tahun itu mengaku sebenarnya penampilannya di malam final kurang maksimal karena sedang cedera kaki. Namun tak disangka bisa unggul menjadi yang pertama.

"Aku tadi sebenarnya nggak maksimal karena kakiku sedang cedera di paha sudah dari latihan kemarin-kemarin. Pas GR semakin sakit kakinya. Tapi yasudahlah nggak mikir sakit pas perform juga nggak sempat stretching, bismillah sajalah. 

Penampilan ini nggak seperti yang aku inginkan tapi aku nggak nyangka dapat juara satu alhamdulillah banget," jelas Lia saat berbincang dengan Wolipop di Ecovention Ancol, Jakarta Utara.Dengan menjadi juara pertama, wanita yang pernah meraih medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 itu berhak membawa pulang uang tunai sebesar Rp 50 juta dan paket perjalanan umrah gratis. Lia mengaku uang yang didapat ingin ditabung untuk masa depan.

Di masa depan, Lia pun berharap bisa menjadi inspirasi muslimah lain terutama yang memiliki passion di taekwondo. Lia juga ingin suatu hari nanti ia bisa menjadi pelatih taekwondo profesional. Tak hanya itu, mahasiswi pasca sarjana Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta juga ingin menjadi dosen di bidang olahraga.

Di akhir kata, Lia mengaku masih tak percaya dengan hasilnya. Ia merasa sepuluh finalis memiliki bakat mumpuni yang lebih baik darinya. "Aku nggak nyangka benar-benar dari awal aku lihat di backstage penampilan mereka keren banget. Semuanya favoritku bagus-bagus banget, nyanyinya keren-keren banget," tambahnya.

REDAKSI |  BANTENPERSPEKTIF
EDITOR | KARNOTO


Type and hit Enter to search

Close