BANTENPERSPEKTIF.COM, SERANG --- Pemerintah melalui Kementerian Pertanian akan melakukan pemerataan area tanam bawang merah kesejumlah daerah di Indonesia. Langkah ini untuk mengantisipasi gejolak harga bawang merah yang sering terjadi.
Untuk merealisasikan program tersebut, sedikitnya dana senilai Rp 737 miliar di tahun 2017. Dana tersebut akan digunakan untuk program luas tambah tanam perkebunan aneka cabai sebanyak 15.000 hektare dengan alokasi dana Rp 457 miliar sedangkan untuk tambah luas perkebunan bawang merah 7.000 hektare dengan alokasi dana Rp 280 miliar.
Selain itu, Kementan juga mengalokasikan anggaran di 2017 untuk produksi benih bawah merah sebanyak 3 juta kg sebesar Rp 30 miliar dan pengelolaan organisme pengganggu tanaman (OPT) cabai dan bawang merah sebesar Rp 10 miliar serta untuk sertifikasi benih bawang merah sebanyak 510 unit sertifikat dengan nilai Rp 6,3 miliar.
BACA JUGA
Harga Bawang Merah di Brebes Anjlok, Petani Menjerit
Aher; Kopi Jabar Memiliki Nilai Ekonom
Bali Punya Pusat Industri Kreatif
Sebagaimana dilansir di website Pemprov Banten, Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Spudnik Sujono, mengatakan, alokasi anggaran tersebut akan diberikan kepada sejumlah daerah sentra produksi bawang dan cabai di seluruh Indonesia, dan pada 2017 anggaran untuk wilayah luar Jawa akan ditingkatkan.
Perlu diketahui, daerah yang selama ini menjadi centra bawang merah adalah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Pada panen beberapa waktu lalu harga bawang merah justru anjlok. Jika sebelumnya mencapai Rp 35.000 per kilogram dari sawah, kemarin hanya Rp 5.000- Rp 15.000 per kilogram.
Para petani pun banyak yang menanggung kerugian akibat anjlonya harga bawang merah. Padahal, bawang merah merupakan komoditas inti dari masyarakat Brebes. Dengan adanya kebijakan pemerintah tersebut maka diprediksi harga bawang merah di Brebes akan semakin jatuh dan para petani akan menuai kerugian.
Redaksi BantenPerspektif | Diolah Dari Berbagai Sumber
0 Komentar