BANTENPERSPEKTIF.COM, TANGERANG SELATAN---Menjadi entrepreneur harus mempersiapkan mental, mengingat dunia ini penuh dengan dinamika yang terjadi dan diluar prediksi. Jatuh, tersungkur lalu bangun dan bangkit lagi itulah karakter entreprenuer. Kita boleh mengalami kerugian dan kehilangan modal, namun tidak boleh kehilangan harapan, kata ini tepat untuk menggambarkan Muhammad Syafruddin, Owner Queen Donuts di Kota Tangerang Selatan.
Sebelum menekuni bisnis di sektor food, Syaf, demikian lelaki kelahiran Kota Tegal ini biasa disapa, pernah mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah pada bisnis desain interior beberapa tahun silam. Pada titik bawah inilah, Syaf diberi jalan keluar dengan ditemukannya bisnis donuts.
Bisnis yang ditekuni sejak 2014 ini mulai menggeliat karena semakin banyak dikenal masyarakat. Omset pun beranjak naik seiring dengan kepuasan pelanggan. “Mungkin kalau pernah mengalami kerugian pada bisnis sebelumnya saya tidak ketemu dengan donuts. Rugi itu hal biasa yang harus kita ambil hikmahnya meski sakit,” kata Syaf saat berbincang dengan BantenPerspektif.Com di salah satu kafe di Lippo Mall Karawaci, Tangerang.
Ketika itu, Syaf mengaku sempat ngedrop saat menghadapi kerugian hingga mencapai Rp 300 juta. Tak hanya itu, Syaf masih harus menanggung utang yang nilainya tidak sedikit akibat kena tipu. “Terus terang waktu itu aku betul-betul ngedrop, stres dan bingung. Uang Rp 300 juta itu kan ga sedikit,” kenang lelaki yang mengaku sudah biasa jualan sejak SMP ini.
Namun seiring dengan perjalanan waktu, Syaf akhirnya kembali bangkit dengan produk kuliner yaitu donuts. Racikan donuts ini terasa enak, adonannya pun pas dan cocok untuk lidah Indonesia. Dengan berbahan utama kentang, Syaf meracik sendiri donuts tersebut dengan dibantu lima karyawan. Ide bisnis donuts ini bermula ketika ia melihat Tantenya membuat donuts. “Waktu itu Tante saya bikin donuts terus aku belajar. Dalam perjalanan kok enak dan tercetuslah ide untuk bisnis donuts,” kata Syaf.
Pada awal strategi marketingnya, Syaf menawarkan kepada sahabat dan relasi terdekatnya. Dan ternyata mendapat respon positif, Syaf pun mulai membuat brand sendiri dengan nama Queen Donuts. Packging yang rapi dan elegan membuat Queen Donuts racikan Syaf terasa enak, empuk dan rasanya maknyos.
Saat ditanya apakah akan memfranchiskan Queen Donuts? Lelaki yang masih perjaka ini mengaku masih harus menunggu empat tahun ke depan. “Sebetulnya sudah ada yang meminta di beberapa daerah, cuma saya harus merapikan sistemnya terlebih dahulu agar lebih matang,” ujarnya.
Untuk merapikan sistem bisnisnya tersebut, Syaf pun menggunakan jasa konsultan bisnis yang diperoleh dari salah satu relasi bisnisnya di kafe bisnis. Pada bagian lain, Syaf mengaku bersyukur karena bisnis desain interior yang pernah ditinggalkan mulai hidup kembali seiring dengan banyaknya permintaan dari klien. “Alhamdulillah, ada peluang dan kita ambil. Kesalahan masa lalu menjadi pelajaran berharga buat saya dalam mengelola bisnis,” katanya.
PENULIS | KARNOTO
SUMBER | WAWANCARA
FOTO | SYAFRUDIN
0 Komentar