Tagline merupakan representasi diri Anda. Meski sederhana tapi cukup berarti
~ Karnoto ~
Setelah Anda mengeksplore potensi Anda maka langkah selanjutnya adalah membuat tagline. Tagline ini terlihat mudah membuatnya, tetapi percaya sama saya Anda akan mengalami kesulitan terutama ketika mencari kata singkat yang mampu menggambarkan diri Anda sebagai terjemahan dari Personal Branding.
Tagline berfungsi supaya publik atau orang lain bisa membaca siapa diri Anda sesuai dengan personal brand yang ingin Anda bangun. Membuat tagline gampang-gampang susah, tetapi kalau Anda sudah menemukan highlight diri Anda maka akan sangat membantu.
Pertanyaanya, pentingkah tagline bagi personal branding? Menurut saya sangat penting, karena dengan tagline orang akan lebih mudah mengingat kita dan tahu secara umum siapa diri kita. Saya ambil contoh beberapa tagline personal yang selama ini kita dengar, diantaranya Jokowi Adalah Kita, tagline ini adalah milik Presiden Jokowi ketika masih pencalonan.
Menurut saya pembuat tagline ini cukup cerdas dan mampu membuat kata yang bisa menggambarkan sosok Jokowi. Ketika itu, Jokowi digambarkan sebagai sosok yang sederhana, ndeso, mulai dari pakaian, gaya bicara termasuk wajah Jokowi. Tagline Jokowi Adalah Kita menggambarkan bahwa Jokowi adalah representasi dari mayoritas rakyat Indonesia, dimana kebanyakan adalah orang desa, kelas bawah.
Di Amerika Serikat, Obama pun memiliki tagline ketika maju dalam pencalonan Presiden Amerika Serikat pada tahun pertama, yaitu We Can, dan pada periode kedua tagline ia rubah menjadi Foward yang dalam bahasa Indonesia Lanjutkan. Tagline ini belakangan dicopy paste oleh SBY saat mencalonkan Presiden RI pada periode kedua.
Sementara itu, Donalt Trump pun memiliki tagline personal yaitu Make America Great Again, artinya Mengembalikan Amerika Sebagai Negara Besar. Di tanah air, seorang tokoh juga cukup berhasil dalam membuat tagline, ia adalah Soetrisno Bachir dengan Tagline Hidup Adalah Perbuatan. Jika melihat orang-orang besar yang menggunakan tagline, maka saya menangkap begitu pentingnya tagline.
Dari tagline audiens akan mengerti kemana arah kita, seperti apa diri kita. Lalu bagaimana cara membuat tagline? Secara teori saya termasuk orang yang berada pada barisan bahwa tidak ada teori baku tentang bagaimana membuat tagline yang benar atau efektif. Namun demikian, ada track yang bisa kita jadikan acuan agar tagline tersebut efektif.
Paling tidak ada beberapa acuan untuk membuat tagline, baik tagline personal maupun produk atau lembaga, diantaranya tagline paling banyak tiga kata, jangan lebih dari tiga kata karena orang akan sulit mengingatnya. Kita bica belajar dari tagline yang saya sebutkan di atas. Akan lebih efektif kalau tagline dua kata, tapi harus kata yang kuat dan mampu mempresentasikan siapa kita.
Selain jumlah kata, tagline juga harus menggambarkan produk atau dalam konteks ini adalah pribadi kita. Itu makanya ide dan eksplorer diri kita menjadi langkah pertama sebelum menyusun strategi marketing personal branding, karena pengetahuan siapa diri kita akan menjadi acuan dalam activity branding. Ketiga, hendaknya memakai jenis font yang mudah dibaca tetapi tidak monoton. Dan jenis font termasuk ukurannya tidak diubah-ubah kecuali ada ReBranding.
Keempat, warna font juga mesti menjadi perhatian kita, pilihlah warna yang bisa tidak samar atau buram, persisnya warna yang tegas, seperti hitam, merah atau lainnya. Dan terakhir, idealnya tagline menyatu dengan logo kita. Dalam konteks personal branding, tagline bisa disertakan dalam foto wajah kita yang mungkin akan lebih elegan foto wajah kita dibuat siluet. Selamat Mencoba!
PENULIS | KARNOTO
KONSULTAN BRAND | FOUNDER BANTENPERSPEKTIF
Social Footer