Ini Kunci Sukses Kampanye di Sosmed


Membaca demografis pengguna sosial media menjadi keharusan jika kita ingin sukses melakukan kampanye melalui sosial media.
~ Karnoto ~

Kampanye di sosial media menjadi trend masa kini. Bahkan tak hanya untuk keperluan bisnis, di bidang politik pun sekarang memanfaatkan sosial media. Namun sayang terkadang tidak dilakukan secara sistematis sehingga hasilnya tidak optimal. Padahal jika dikelola maka akan mempengaruhi pendukung secara signifikan.

Untuk bisa menggait pengguna sosial media maka kita mesti memahami demografis mereka, mulai dari usia, hobi dan minat termasuk gaya hidup mereka sehingga seseorang bisa memberikan konten yang tepat bagi target yang diinginkan ketika melakukan kampanye di sosial media.

Saya coba menelusuri data demografis para pengguna sosial media di Kota Serang, karena kebetulan ada momentum Pilkada Kota Serang. Saya telusuri melalui pintu yang telah disediakan facebook. Disana ditemukan data yang lumayan unik dan jika dipelajari secara matang akan menjadi modal strategi kampanye melalui sosial media.

Dalam penelusuran saya, pengguna sosial media facebook dengan usia 17 sampai 65 tahun ke atas jumlahnya mencapai 48.000 orang atau akun facebook. Saya konsentrasi ke facebook karena ini yang paling banyak dipakai warga di Kota Serang.

Jumlah tersebut tidak menggunakan radius kota, artinya search hanya yang ada di Kota Serang. Jika menggunakan radius 25 Mil maka akan mencapai 25 juta orang yang terdata di facebook. Dan jika melihat data dari demografis maka ditemukan data yang akan saya jelaskan. Jika dilihat dari tingkat pendidikan pengguna facebook di Kota Serang yang lulusan perguruan tinggi berjumlah 16 ribu orang, sedangkan yang lulus SLTA berjumlah 8.000 orang, sedang kuliah 1.000 orang sedangkan yang tidak menyebutkan tingkat pendidikan sebanyak 19.000 orang,

Generasi X (orang yang lahir antara 1961 sampai 1981)  sebanyak 6.000 orang, sedangkan Generasi Milenia (orang yang lahir antara 1982 sampai 2004) sebanyak 32.000 orang. Sementara jika dilihat dari minatnya, masyarakat Kota Serang memiliki kecenderungan minat ke politik sebanyak 3.000 orang, sedangkan yang minat ke hiburan jumlahnya jauh lebih besar yaitu 28.000 orang, ada 70 item hiburan yang mereka pilih.

Beberapa diantaranya hiburan dengan aktivitas membaca sebanyak 15.000 orang, Hiburan musik 20.000 orang, hiburan game 20.000 orang, hiburan acara TV 3.000 orang, hiburan film sebanyak 11.000 orang. Sementara itu untuk hobi terdapat beberapa item, untuk hobi memelihara hewan 9.000 orang, hobi kendaraan 14.000 orang, hobi perjalanan 16.000 orang. hobi rumah dan berkebun sbanyak 8.000 orang.

Untuk  aktivitas keagamaan ada 7.000 orang, amal dan gerakan sosial 2.000 orang, komunitas 7.000 orang dan aktivitas politik 3.000 orang. Untuk demografis  kategori kebugaran dan kesehatan, yaitu lari sebanyak 2.000 orang,

Sedangkan untuk akun yang menuliskan hubungan kekeluargan dengan pernikahan di profilnya  berjumlah 4.000 orang, keluarga 18.000 orang, pertemanan atau persahabatan 16.000 orang. Sementara itu untuk olahraga yaitu balap motor  atau mobil 3.000 orang, basket 4.000 orang, bola voli 2.000 orang, dan terbanyak adalah sepak bola sebanyak 12.000 orang. Renang hanya 2.000 orang serta tenis 1.000 orang.

Pada bagian lain jika dilihat dari perangkat yang biasa mereka gunakan untuk mengakses facebook, yaitu smartphone sebanyak 37.000, tablet 3.000 orang, Untuk askses internya sendiri yaitu 4G sebanyak 16.000 orang, WIFI 3.000 ribu, 3G sebanyak 26.000 orang, dan 2G sebanyak 2.000 orang. Itulah sekilah demografis pengguna sosial media masyarakat Kota Serang, sebetulnya masih banyak item lain yang bisa dilakukan, seperti kecendurangan belanja, mulai dari produk apa saja yang mereka beli sampai intensitas mereka belanja.

Memang mendapatkan data saja tidak cukup karena data tersebut harus terampil juga diolah. Data itu bersifat statistik, sementara objek yang didata adalah manusia yang selalu mengalami perubahan perilaku karena tersentuh beberapa faktor.

Namun karena saya sedang bicara politik, maka sedikit saya berikan sentuhan tentang minat politik pengguna sosmed di Kota Serang. Melihat minat politik para pengguna sosial media di Kota Serang ternyata masih kalah jauh dengan minat hiburan. Artinya harus ada aktivity branding yang tepat untuk mengurangi gap atau menipiskan jarak antara kecendurangan masyarakat pengguna sosmed dengan konten kampanye para calon atau politisi.

Disinilah strategi Marketing Communiction Advertising berfungsi. Memang basic selama saya studi selama ini lebih banyak untuk produk komersial, namun ternyata setelah dipelajari bisa digunakan untuk kampanye politik.

Data ini pasti akan berubah dari waktu ke waktu seiring dengan perubahan perilaku masyarakat Kota Serang. Meski tidak menjadi satu-satunya kesuksesan kampanye di sosial media, tapi data tersebut bisa menjadi dasar untuk melakukan kampanye sehingga tepat sasaran, terutama dari sisi komunikasi pemasarannya.

Data demografis ini sangat berguna untuk melakukan strategi personal branding di sosial media. Data demografis inilah yang dipakai alat para produk komersial untuk melakukan strategi komunikasi pemasaran dengan customer. Dan ini bisa dilakukan dalam produk politik, khususnya personal branding seseorang.

Penulis Karnoto
Konsultan Brand, Founder BantenPerspektif.Com







BACA JUGA:

0 Komentar

Type and hit Enter to search

Close