KULINER BREBES --- Rombongan peserta PR Summit 2017 PKS asal Banten foto bersama dengan pemilik Rumah Makan Murni, Suharti di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. |
Sisi Lain PR Summit PKS 2017 di Yogyakarta [BAGIAN - 1]
Dari Sate Kambing Brebes Sampai Keripik Tales Kebumen
Pancaran sinar sang surya menemani perjalanan enam orang menuju ke Yogyakarta untuk mengikuti Public Relation Summit 2017 PKS. Seperti apa keseruan perjalanan keenam orang perwakilan DPW PKS Banten ini, berikut ceritanya?
Oleh Humas DPW PKS Banten
Saat matahari tersenyum lebar dan teriakan knalpot terdengar nyaring, kami berenam mulai meluncur menuju Yogyakarta. Kami sengaja menggunakan jalur darat dengan harapan bisa menikmati wajah-wajah kota di sepanjang perjalanan. Sekira pukul 10.00 WIB, kami meluncur dari Jalan Tol Serang Timur, Kota Serang, Propinsi Banten.
Sebetulnya jadwal kami berangkat pukul 08.00 WIB dari Markaz DPW PKS Banten. Namun terpaksa terlambat karena menunggu Ismail Jueni, Relawan Foto yang datang terlambat. "Tadinya mah mau kita tinggal Ismail, cuma sayang nanti di perjalanan ga ramai," canda Yoga Utama, Kepala Bidang Humas DPW PKS Banten.
Dalam batin saya bergumam, mungkin ini ujian jamaah yang mesti sabar dengan setiap perbedaan yang ada termasuk kebiasaan dalam waktu. Dan benar saja, ternyata Ismail terlambat karena mempersiapkan kue untuk bekal selama perjalanan.
Yoga Utama, Kepala Bidang Humas DPW PKS Banten mendapat "jatah" memegang kendali kendaraan roda empat yang kami tumpangi. Sepanjang perjalanan kami terlibat diskusi kecil, mulai dari masa depan PKS, peran Humas DPW PKS Banten sampai hal-hal sepele yang sering mengundang tawa kami.
"Memang Bang Mail tuh sayang kalau ga ikut, makanya dia mah jangan dikubur sebelum mati, ha ha ha," canda Yoga lagi. Alumnus Syariah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin Banten yang mendapat candaan itu tampak mesem-mesem dan kami pun tertawa bersama.
Tak hanya obrolan candaan, kami juga terlibat obrolan serius mengenai tentang bagaimana peran Humas DPW PKS Banten agar bisa lebih optimal. "Ke depan kita mesti memiliki tema besar agar arahnya semakin jelas," kata saya kepada yang lain. Tak terasa kami pun sampai di Pintu Tol Pejagan, Brebes, Jawa Tengah.
Di Kota Bawang Merah ini kami mampir ke Rumah Makan Murni Sate Kambing Jos.Kami berhenti sejenak untuk menikmati teh poci dan sate kambing muda yang menjadi menu khas rumah makan yang berada di Desa Kemurang Wetan, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes. Sebelum melanjutkan perjalanan, Kami menyempatkan foto bersama dengan pemilik RM Murni yaitu Suharti.
Di kota yang terkenal telor asin ini juga kami menyempatkan Shalat Mahgrib di Masjid Agung Bumiayu. Setelah urat nadi kaki dan tangan serta leher terasa enak, kami pun melanjutkan perjalanan. Kali ini kami menggunakan jalur selatan. Di saat matahari terlelap, udara terasa dingin kami sampai di Kecamatan Nggombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Di tempat ini kami mampir dan menginap di rumah Yoga Utama, yang kebetulan asli kelahiran Kebumen.
Karena jalannya sempit, kendaraan kami sempat maju mundur untuk bisa masuk ke gang rumah orangtua Yoga Utama. Alhamdulillah akhirnya kami pun bisa memasukan mobil warna putih silver tepat di depan kediaman Yoga Utama.Di rumah ini kami disambut Ayah dan Ibu Yoga Utama. "Saya nunggu dari sore, kok sudah malam belum juga datang ya?" kata Ibunda Yoga Utama dengan penuh khawatir.
NGGOMBONG, KEBUMEN -- Rombongan peserta PR Summit 2017 PKS asal Banten foto bersama dengan oranguta Yoga Utama, Kepala Bidang Humas DPW PKS Banten di Kebumen, Jawa Tengah. |
Rupanya orangtua Yoga sudah menyiapkan menu spesial untuk rombongan kami. Dan kami pun langsung diminta makan malam. Kesibukan tampak dari kedua orangtua Yoga seperti sedang menyambut tamu istimewa. Usai menikmati menu Ayam Kalkun, kami pun langsung memanjangkan kaki dan bergulat dengan kasur serta bantal. Suara hening membuat kami terlelap tidur.
Selang beberapa jam terdengar suara dari kamar mandi. Byar, byur...Rupanya Ismail Jueni sedang mandi untuk siap-siap Shalat Subuh. Kami pun satu persatu bangun dan menuju ke masjid yang lokasinya kurang lebih 50 meter dari kediaman orangtua Yoga. Ismail pun melantunkan kebesaran Allah SWT. Allahu Akbar, Allahu Akbar, terdengar begitu nyaring adzan Ismail. Sementara itu, Syarief, pria yang mendapat tugas di bagian video langsung mengabadikan momentum Ismail Adzan.
Usai Adzan tampak datang dua orang bapak-bapak dan dua ibu-ibu. Satu orang mengenakan jubah dan satunya lagi mengenakan batik lengan panjang. Orang berjubah inilah yang menjadi imam Shalat Subuh kami di kebumen. Sementara dua wanita separuh baya tampak mengamati kami yang wajahnya asing bagi mereka.
Usai Subuh kami kembali ke kediaman Yoga Utama dan lagi-lagi kedua orangtuanya terlihat sibuk. Tampak Ayah Yoga menyembelih seekor ayam. Melihat itu ismail yang suka iseng-iseng menimpali Ayah Yoga. "Kenapa ayamnya disembelih Pak," tanya Ismail. Ayah Yoga yang belum mengerti kebiasaan usil Ismail menjawab serius. "Iya karena tidur di atas," katanya singkat dibalas Ismail dengan tertawa.
Tak lama kemudian kami pun menikmati sarapan pagi dengan menu spesial lagi. Sekira pukul 08;00 WIB kami pun mulai mengemas barang untuk melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta dengan membawa oleh-oleh masing-masing satu kresek merah. Rupanya kresek itu berisi keripik tales khas Nggombong dan kue tersebut buatan Ibu Yoga. Seperti biasa sebelum kami jalan menyempatkan foto bersama.
-- Bersambung ---
0 Komentar