BANTENPERSPEKTIF.COM, JAKARTA -- Dana sosial PT Telkom Indonesia diprotes sejumlah kalangan, karena pada distribusi dana CSR tersebut tidak adil. Padahal ketentuan pengelolaan dana CSR sudah diatur dalam undang - undang.
Salah satu protes datang dari aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). Mereka meminta Alex J. Sinaga dicopot sebagai Direktur Utama PT Telkom Indonesia. "Dia harusnya adil dalam mendistribusikan dana CSR perusahaan BUMN tersebut," kata Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat KAMMI, Phirman Reza melalui press release, Minggu (22/04/2018).
Phirman menjelaskan bahwa seharusnya bantuan dana CSR PT Telkom Indonesia dibagikan merata sesuai proporsi ke berbagai elemen masyarakat di Indonenesia dan tidak mengkhususkan kepada suku atau agama tertentu. Namun pada kenyataanya PT Telkom Indonesia diduga memberikan CSR sangat besar yaitu Rp 3,5 miliar untuk merenovasi Gereja Paroki St. MArtinus di Desa Hinga, Kecamatan Klubagolit, Kabupaten Flores Timur, NTT.
"Contoh lainnya adalah PT Telkom bersama BUMN lain menyerahkan bantuan senilai Rp 5 miliar untuk 17 panti asuhan Kristen dan empat gereja di Propinsi Nusa Tenggara Timur pada akhir Desember 2017," katanya. Mestinya, kata dia, pola pembagiannya tidak seperti itu tetapi dilakukan secara adil sehingga tidak menimbulkan kecurigaan pada publik.
Sumber : Press Release
Editor : Karnoto
0 Komentar