Bupati Serang Nyalon Lagi, Siapa Lawannya?
Pasca putusan Makhamah Konstitusi (MK) terkait sengeketa Pilpres 2019 partai politik mulai kalkulasi perihal pilkada 2020. Salah satunya adalah Pilkada Kabupaten Serang, dimana dipastikan Ratu Tatu Chasanah yang tak lain adalah Bupati Serang akan kembali berlaga.
Kemenangan Joko Widodo pada Pilpres 2019 diyakini menambah self confidence (percaya diri -red) Tatu Chasanah dan Partai Golkar untuk kembali mengusung adik mantan Gubernur Ratu Atut Chosiyah ini. Event berbau persiapan Pilkada 2020 pun mulai dilakukan oleh Tatu Chasanah dengan kemasan beraneka ragam acara.
Sebagai incumbent sudah dipastikan tenaga Tatu Chasanah lebih prima ditambah efek dari kemenangan Jokowi - Ma'ruf, dimana Partai Golkar merupakan salah satu partai pengusung mereka. Jika dilihat dari histori Tatu, tampaknya ia akan lebih menyukai wakil dari birokrat seperti sekarang ini.
Pengalaman Andika Hazrumy berdampingan dengan Wahidin Halim yang merupakan politisi jelas tidak seleluasa memiliki pendamping dari kalangan birokrat. Jadi diprediksi, Tatu akan kembali mencari pendamping dari kalangan birokrat karena lebih nyaman dan aman untuk masa depan politik Golkar sendiri di pilkada berikutnya.
Lalu siapa calon penantang Tatu Chasanah? Inilah yang masih menjadi tanda tanya publik mengingat positioning Tatu cukup kuat, baik secara politik, finansial maupun backup dari elit di pusat. Andaikan Prabowo - Sandi menang pada pilpres mungkin petanya akan lebih dinamis.
Situasi seperti sekarang ini sepertinya kekuatan partai akan menjadi tumpuan untuk melawan Tatu. PKS dan Gerindra banyak diharapkan sebagian publik untuk bisa berkoalisi menjadi lawan Tatu pada Pilkada 2020.
Kemesraan antara Prabowo dan PKS di tingkat pusat menjadi titik harapan, tetapi dalam pertarungan beberapa pilkada di Banten Gerindra dan PKS beberapa kali justru berlawanan. Sebut saja Pilkada Kota Serang, dimana Gerindra bermesraan dengan Golkar sementara PKS justru berada di kubu lawan.
Personal Branding Tatu
Jika secara politik Tatu belum memantik lawan politik untuk Pilkada 2020, lalu bagaimana dengan lawan personal branding Tatu Chasanah? Harus diakui, personal branding Tatu memang dikenal orang yang lebih memiliki soft approach ketimbang menyalakan api.
Tatu lebih memilih mengajak makan bareng ketimbang bertengkar dengan orang yang bersebarangan, tak heran ia memiliki personal branding yang lumayan kuat dari sisi emosional. Meski demikian, bukan berarti tidak bisa dihadapi.
Apalagi masih ada tenggat waktu yang lumayan panjang sehingga bagi orang yang ingin menjadi lawan Tatu dari sisi personal branding bisa menyiapkan dari sekarang. Catatannya adalah orang tersebut harus melakukan aktivasi personal branding yang masif, sistematis dan paling penting adalah dekat dengan culture masyarakat Kabupaten Serang sehingga bisa mendekatkan jarak.
Dalam beberapa kasus, terkadang personal branding calon kepala daerah jauh lebih kuat dari brand partai politik itu sendiri. Terkadang juga kekuatan brand partai politik lebih mendominasi ketimbang personal branding sang calon.
Kasus Ridwan Kamil saat maju sebagai calon Walikota Bandung kali pertamanya menjadi contoh bahwa kekuatan brand partai politik lebih kuat ketimbang Ridwan Kamil ketika itu. Namun, saat ia maju sebagai calon Gubernur Jawa Barat keadaanya terbalik, personal branding Ridwan Kamil justru lebih kuat daripada brand partai politiknya.
Yang sulit dikalahkan adalah ketika personal brand sang calon kepala daerah sama kuatnya dengan brand partai politik yang mengusung. Pada posisi sekarang ini, posisi Tatu Chasanah dengan Golkar untuk Kabupaten Serang sepertinya sedang menikmati masa apa yang disebut dalam teori Product Life Cycle (siklus sebuah prduk) dengan mature atau masa keemasan.
Inilah puncak siklus sebuah produk termasuk produk politik. Dari sisi personal branding harus diakui Tatu Chasanah cukup kuat, sedangkan Golkar sendiri di Kabupaten Serang masih menjadi juara sehingga berhasil mempertahankan posisi Ketua DPRD Kabupaten Serang pada Pemilu 2019.
Lalu siapa penantang Tatu Chasanah? Inilah yang sebagian orang katakan bahwa penantang Tatu Chasanah adalah dirinya sendiri. Sejauhmana ia bisa mengatur ritme politik andaikan tidak ada lawan dan kejeliannya melakukan lobi agar tidak ada lawan yang kuat termasuk mengatur mana partai yang dibiarkan melakukan perlawanan dan mana partai yang harus dirangkul agar bisa ngirit tenaga, baik tenaga finansial maupun lainnya.
Penulis,
Karnoto
0 Komentar