BANTENPERSPEKTIF,COM, KOTA CILEGON - Aktivitas kegiatan bongkar muat Cargo Batu Bara dengan teknik Ship To Ship ( STS ) dari Mother Vessel ( MV) Ke PLTU Jawa 7 melalui Tug Boat di perairan Puloampel mendapat sorotan dari Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kota Cilegon.
Sekretaris KNPI Kota Cilegon, Samudi menyoroti perihal pernyataan Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) yang menyatakan ketidaktahuannya masalah kegiatan kegiatan kegiatan bongkar muat Cargo Batu Bara dengan teknik Ship To Ship ( STS ) dari Mother Vessel ( MV) Ke PLTU Jawa 7 melalui Tug Boat di perairan Puloampel.
Samudi menilai, patut diduga kemungkinan KSOP Banten menyembunyikan sesuatu, aneh kalau KSOP Banten tidak tau ada Kapal masuk perairan Banten, sebelum kapal tiba, agen Kapal tersebut sudah pasti memberikan surat ke KSOP atau Surat Pemberitahuan kedatangan kapal ( PKK ) dan Copy dokumen lengkap kapal tersebut pasti sudah di terima KSOP Banten sebelum Kapal tersebut tiba.
Selain itu agen kapal sudah pasti mengurus ijin anchor dan mengajukan area titik koordinat laut yang akan di pakai anchor Kapal tersebut, juga Ijin kegiatan ship to Ship dan bongkar muatnya," kata Samudi.
Ia menduga KSOP ada upaya untuk menyembunyikan sesuatu dari publik terhadap kegiatan Ship to Ship MV tersebut.
"Kita masyarakat harus kritis apalagi kegiatan tersebut mengesampingkan kepentingan publik lainnya, semisalnya aktivitas nelayan di sekitaran Puloampel menjadi terganggu," ungkapnya. (RLS)
0 Komentar