Konten - konten dalam Al Quran buat kepentingan atau menjadi dasar inspirasi kita untuk membuat konten iklan sangat lengkap. Mulai dari konten iklan sosial dan bisnis serta lainnya.
Psikologis dan psikografis konsumen berubah dengan cepat seiring dengan perubahan teknologi, gaya hidup dan sosial politik. Karena ini pula dunia marketing pun dipaksa adaptasi dengan perubahan itu. Strategi yang terkesan "memaksa" mulai ditinggalkan dan berganti dengan pendekatan emosional.
Kalau Anda jeli memperhatikan komunikasi pemasaran perusahaan - perusahaan besar maka disana akan terlihat jelas strategi komunikasinya. Mereka menggunakan strategi cerita atau konten yang emosional.
Iklan Turki Airlines misalnya, dalam sebuah iklan videonya mereka menggunakan brand ambasador seorang anak laki - laki yang riang melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat Turki Airlines.
Dalam iklan itu diperlihatkan bagaiama si Anak tadi menikmati perjalananya, pelayanan dari Turki Airlines dan kelebihan lainnya.
Strategi ini pula yang kemudian dipakai oleh Garuda Indonesia dalam sebuah iklan videonya. Anda pasti pernah melihat iklan Garuda Airlines yang memakai brand ambasador seorang anak perempuan berambut keriitng dan berkulit hitam.
Atau Anda coba lihat iklan SariWangi versi suami istri. Mereka tidak langsung to the point soal sariwanginya, tetapi didahului sebuah cerita sepasang suami istri yang emosional. Kalau masih belum puas juga coba Anda tengok iklan produk di instagram yang dilakukan para artis, hampir semuanya sekarang menggunakan pendekatan emosional dan bercerita.
Dan kalau Anda tahu strategi konten iklan brand - brand terkemuka sekarang sudah ada sejak zaman dulu dan telah diajarkan Al Qur;an , melalui Rasulullah saw . Jadi sebenarnya Al Qur;an telah mengajarkan kita bagaimana cara membuat konten iklan yang emosional, penasaran, menarik dan menggerakan.
Saya coba berikan contoh bagaimana cara Al Qur'an mengajari kita membuat konten iklan mengajak orang bersedakah. Al Qur;an mengerti betul psikologis manusia yaitu akan melakukan sesuatu kalau ada sesuatu keuntungan yang akan didapatkan.
Itulah mengapa dalam setiap perintahnya Al Qur'an pasti memberikan informasi apa yang akan didapatkan ketika melakukan seruan itu. Sekarang kita coba baca surat Al Baqarah ayat 261 di bawah ini.
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (rahmat) karuniaNya, lagi meliputi ilmu PengetahuanNya.”
Coba Anda perhatikan cara Al Qur'an membuat konten iklan mengajak manusia untuk bersedekah di atas. Sangat emosional, menarik, penasaran, membuat orang tergerak dan ditulis dalam kalimat yang jelas bahkan struktur katanya pun sangat nyastra.
Al Qur;an juga mengerti psikologi manusia atau kalau diadopsi dalam perspektif bisnis, kita mengenal teori psikologi konsumen. Dan ini menjadi mata kuliah wajib dalam studi Ilmu Marketing Communicaton Advertising.
Sebetulnya kan konten itu intinya adalah meminta atau mengajak manusia untuk bersedekah. Uniknya mengapa tidak ditulis langsung saja misal dengan kalimat, Hai Manusia Bersedekahlah ! Ini yang saya sebut kita mesti banyak belajar bagaiamana cara membuat konten iklan dari Al Qur'an.
Al Qur'an mengajari kita tentang psikologis, meracik kata dan kalimat sehingga menarik dan menggoda. Al Qur'an juga mengajari kita bagaimana menempatkan kata demi kata sehingga sempurna.
Dalam ayat itu ada kekuatan bahasa dan konten yang emosional. kalimat "serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir pada setiap seratus biji" sangat nyastra, tetapi matematis dan penasaran, susah kan membuat konten iklan seperti ini?
Memang kalimat dalam Al Qur'an itu luar biasa, wajar kalau Allah SWT pernah menantang kita manusia, ahli sastra atau ahli copywriter iklan sekalipun untuk membuat satu ayat yang sama dengan Al Qur'an maka pasti tidak akan sanggup.
Konten - konten dalam Al Quran buat kepentingan atau menjadi dasar inspirasi kita untuk membuat konten iklan sangat lengkap. Mulai dari konten iklan sosial dan bisnis serta lainnya.
Kalau diadopsi dalam sebuah iklan produk kira - kira bentuk kalimatnya seperti ini, "Produk ini asli buatan putera puteri Indonesia, membeli produk ini artinya menumbuhkan kepercayaan diri mereka dan membangkitan ekonomi kita. Dan tahukah Anda, membeli satu produk ini sama seperti Anda memberi uang saku satu siswa sekolah dasar, karena 10 persen dari penjualan ini akan diberikan untuk beasiswa," .
Itu hanya contoh saja, Anda bisa mengkreasikan sendiri dengan inspirasi ayat Al Qur;an diatas. Dan masih banyak lagi ayat - ayat yang bisa dijadikan trigger untuk kita membuat konten iklan yang menarik, penasaran dan menggerakan sesuai dengan brand yang Anda miliki termasuk personal brand Anda.
Dalam ayat lain pun saya temukan yang serupa, seperti Al Baqarah ayat 265, coba Anda simak dan dalam ayat itu dalam perspektif komunikasi pemasaran.
“Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.”
Sangat menarik, emosional, penasaran dan menggerakan bahkan nyastra, terus terang sulit membuat konten iklan seperti itu. Kita hanya bisa menjadikannya sebagai pijakan atau inspirasi dasar kita dalam membuat konten iklan.
Ayat di atas sebenarnya bisa menjadi inspirasi bagaimana cara membuat konten iklan yang menarik, penasaran, simple, dan menggugah dan tergerak untuk mengikuti apa yang diajak dalam tulisan itu.
Dan masih banyak lagi ayat - ayat dalam Al Qur'an yang mengajarkan kita bagaimana cara membuat konten iklan dalam bentuk tulisan yang efektif. Dan semua konten iklan yang ada pada Al Qur;an selalu menarik, bikin penasaran dan menggerakan.
Inspirasi ayat Al Qur'an inilah yang kemudian dijadikan pijakan Nabi Muhammad dan para sahabatnya. Cara Rasulullah saw dan para sahabatnya dalam membuat konten public relation, konten personal branding pun luar biasa. Beberapa sudah pernah saya tulis, diantaranya tentang Al-Amin sebagai persoanl brand Nabi Muhammad jauh sebelum menjadi nabi.
Atau bagaimana cara Ja'far membuat konten debat dengan Kafir Quraisy saat dikonfortir ketika berada di negeri Habasyah. Lalu bagaimana cara Nabi Ibrahim membuat konten debat dengan Raja Namrud soal patung, konten yang mereka keluarkan semuanya datang dari Al Qur;an.
Pada kesempatan lain nanti akan saya tulis bagaimana Al Qur'an mengajarkan kita cara melakukan public relation saat ekspansi ke sejumlah negara melalui Nabi Muhammad dan para sahabatnya.
- Penulis Buku Speak Brand
- Founder BantenPerspektif.Com
- Mantan Jurnalis Radar Banten dan Majalah Warta Ekonomi Jakarta.
0 Komentar