 |
| Doc/Foto: Nadya |
Nadya Hanifa, salah seorang pengusaha wanita asal Kota Tangerang menceritakan pengalamannya mengelola usaha.
BANTENPERSPEKTIF.COM, SOSOK - Menjadi pengusaha memang boleh dibilang menjadi manusia pembelajar, karena mengelola bisnis tidak bisa langsung cus tancap gas apalagi lewat jalan tol, tanpa hambatan.
Rintangan, krikil, hambatan dan masalah selama proses berbisnis itulah justru yang akan mematangkan jiwa entrepreneurship seseorang. Jadi, jangan pernah menyerah untuk menekuni dunia usaha meski belum lancar dan masih dalam proses pengembangan.
Inilah yang dilakoni Nadya Hanifa, seorang mompreneur asal Kota Tangerang, Provinsi Banten. Kepada Perspektif, ia menuturkan jika semula ia mengelola usaha laundry, tetapi terhenti karena beberapa hal.
Jatuh dibisnis laundry, Nadya pun berdiri lagi dengan usaha kuliner yait catering sekolah. Baru saja berdiri tidak lama kemudian muncul pandemi Covid - 19 dan otomatis sekolah pun libur.
“Tapi ya itu tadi, menjadi pengusaha memang harus tahan banting. Jadi karena ada pandemi Covid - 19 otomatis sekolah libur dan disini saya harus memutar otak lagi,” kata Nadya. Dikatakan Nadya, sampai sekarang pun dirinya terus belajar dari beberapa kasus usaha yang ia kelola, tapai karena jiwa usaha melekat jadi tetap optimsitis.
Dengan optimisme Nadya pun tetap berdiri menjadi mompreneur. Baginya keadaan pandemi Covid - 19 memang cukup memukul, tetapi hidup terus bergerak, kebutuhan tidak berhenti maka jalan satu - satunya adalah terus melangkah meski dibutuhkan tenaga ekstra.
“Memang tidak mudah untuk mencapai apa yang cita - citakan, tetapi dengan semangat, optimisme, gigih dan kreatif maka suatu saat akan sampai kepada apa yang dicitak - citakan,” terang Nadya.
Ibu yang memiliki dua orang anak ini mengatakan bahwa mental entrepreneurship didapatkan dari sang Ayah. “Dari kecil suka berjualan sampai sekarang jadi hobi,” katanya.
Editor : Karnoto
0 Komentar