BANTENPERSPEKTIF.COM, KAB,TANGERANG - ejumlah petani padi di Tangerang Utara, Kabupaten Tangerang mengeluhkan ketersediaan pupuk bersubsidi langka di pasaran. Persediaan pupuk bersubsidi kios dan warung kini kosong, mereka hanya menyediakan pupuk non subsidi.
Ketua Kelompok Tani Bina Sejahtera, Desa Gaga, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang Unang mengeluhkan pupuk bersubsidi lantaran susah dicari. Bahkan, kios yang biasa dibeli sekarang tidak menyediakan pupuk bersubsidi.
“Saya tidak tahu, sudah berapa bulan pupuk bersubsidi menghilang di kios dan warung itu, yang pasti enam hari lalu, saya mau beli pupuk bersubsidi kosong,” kata Unang kepada wartawan saat ditemui diarea sawahnya, Rabu (25/11/2020).
Akibat pupuk bersubsidi langka di pasaran, Unang terpaksa membeli pupuk non sunsidi dengan harga yang jauh lebih mahal dengan pupuk bersubsidi. Menurutnya, pupuk non subsidi dibandrol harga Rp 700 ribu per 50 kilogram, sementara pupuk bersubsidi hanya Rp 240 ribu per 50 kilogram.
“Harga pupuk bersubsidi dan pupuk non subsidi harganya jauh sekali, perbedaannya sekitar 460 ribu di pengecer atau kios, tapi kami terpaksa tetap membelinya karena pupuk bersubsidi langka,” ujarnya.
Unang mengaku, tidak tahu penyebab pupuk bersubsidi langka di pasaran, namun Unang berharap, pemerintah segera mencarikan jalan keluar agar pupuk bersubsidi tidak langka.
“Saya tidak tahu, kenapa bisa langka. Tapi saya berharap, pemerintah segera mencarikan solusinya karena kelangkaan pupuk bersubsidi ini membuat para petani semakin terpuruk,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang, Azis Gunawan belum merespon panggilan dan pesan singkat yang dikirim bantenperspektif.com saat berita ini diturunkan.
Editor : Karnoto
0 Komentar