Presiden PKS Akhmad Syaikhu dan Ketua Umum Partai Demokrat AHY bertemu dan membahas sejumlah persoalan Indonesia, salah satunya adalah soal demokrasi. Doc/Foto: DPP PKS |
BANTENPERSPEKTIF.COM, POLITIK - Pengurus DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bersilaturahim ke pengurus DPP Partai Demokrat, Kamis (22/04/2021). Presiden PKS Akhmad Syaikhu dan Ketua Umum Partai Demokrat terlibat diskusi serius tentang berbagai hal.
Hadir dalam pertemuan itu Presiden PKS Akhmad Syaikhu didampingi sejumlah pengurus DPP PKS dan Ketua Umum Demokrat AHY yang juga didampingi pengurus DPP PKS. Dalam kesempatan itu, Syaikhu menuturkan bahwa silaturahim tersebut merupakan bagian dari upaya menjaga demokrasi di Indonesia.
"Tentu banyak yang dibahas karena ini merupakan bagian menjaga demokrasi. Selain itu kita juga membahas perihal pandemi Covid -19," kata Syaikhu. Sekadar mengingatkan Partai Demokrat sempat diguncang oleh KLB Demokrat, dimana pada KLB AHY dilengserkan dan diganti oleh Moeldoko.
Namun AHY melawan dan menempuh jalur hukum sampai akhirnya ia dinyatakan sah secara hukum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat oleh KemenkumHAM. Sebelumnya DPP PKS juga melakukan silatuakhim ke pengurus DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Belum diketahui apakah silaturakhim yang dilakukan DPP PKS juga membahas soal koalisi Pemilu 2024 atau tidak. Yang pasti dua partai Islam ini telah menyepakati nota kesepaham sebanyak tujuh poin. Tidak dijelaskan poin apa saja dalam kesepakatan tersebut.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Demokrat, AHY mengucapkan terima kasih atas kehadiran Presiden PKS dan jajaran. AHY pun mengutarakan sejumlah pointer hasil diskusi dengan PKS.
Dijelaskan AHY, ada tiga substansi utama yang dibicarakan dalam pertemuan Partai Demokrat dan PKS. “Yang pertama adalah terkait penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini, yang kita tahu, walaupun semakin banyak yang telah divaksin, angkanya sudah lebih dari 12 juta orang, tetapi jika dihitung atau dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia, kita masih harus bekerja keras. Sehingga kita berharap vaksinasi bisa dilakukan secara makin efektif, dan tentunya lebih membangun kesiapan masyarakat kita dalam menghadapi Covid-19,” kata AHY.
Yang kedua, menurut AHY, tekanan atau resesi ekonomi yang menjadi dampak utama dari Covid-19 ini, yang juga harus kita sikapi secara bersama-sama, termasuk dampak langsung terhadap ekonomi rakyat.
"Banyak masyarakat kita yang harus kehilangan pekerjaan, penghasilan, dan akhirnya menambah jumlah kemiskinan dan ketimpangan di negeri ini. Kita sepakat bahwa dua isu utama hari ini tersebut harus menjadi perhatian, terutama dari PKS maupun Partai Demokrat," jelasnya.
Masih menurut AHY, pihaknya juga sepakat bahwa dalam segala diskusi berikutnya, bisa mengembangkan solusi-solusi terbaik. Kendati kedua partai ini tidak berada dalam pemerintahan nasional, tetapi kami juga memiliki suara di parlemen.
"Kami juga memiliki cukup banyak kepala daerah di berbagai wilayah, yang bisa kami titipkan pesan-pesan dan bahkan instruksi yang baik untuk bisa dijalankan oleh seluruh kader di daerah,” ujar AHY.
Pembahasan terakhir adalah mengenai masa depan demokrasi di Indonesia. “Kita tahu, sejumlah lembaga internasional memotret demokrasi di Indonesia ini penuh dengan tantangannya tersendiri," jelas AHY.
Menurutnya, ada yang mengatakan kita saat ini berada di titik yang tidak baik. Bahkan dalam 14 tahun terakhir ini, demokrasi di Indonesia dianggap di angka yang paling bawah, dan ini semua menjadi tantangan buat kita.
"Mudah-mudahan suasana pandemi Covid-19 ini tidak kemudian serta-merta menutup ruang demokrasi yang sehat, dan kita berharap justru demokrasi bisa kita tegakkan karena ini juga menjadi pilar utama bagi keberlangsungan dan masa depan bangsa kita,” lanjutnya. (rls/kar)
0 Komentar