ANABERITA.COM SOSOK - Irwan Praytino, Gubernur Sumatera Barat boleh dibilang sosok Ayah yang multitalenta. Dia jago main dram, akademisi, penulis, politisi, pendakwah hingga bikers.
Pria kelahiran Yogyakarta, 20 Desember 1963 ini merupakan seorang musisi dengan spesialis pemain dram. Melihat cara menggebuk dram, tampaknya Irwan cukup jago dan mengerti betul permainan dram. Tak heran, pria yang pernah menjadi anggota DPR RI Fraksi PKS ini sering diminta tampil sebagai penggebuk dram dalam berbagai event.
Termasuk saat ia hadir di KompasTV pun Irwan diminta memainkan dram. Pria berdarah Minangkabau, Sumatera Barat ini juga seorang akademisi. Irwan menamatkan S1 di Universitas Indonesia Fakultas Psikologi.
Semasa kuliah Irwan merupakan aktivis dakwah kampus dan pasca lulus kuliah dari UI pun bergabung dengan sejumlah tokoh lain mendirikan Partai Keadilan Sejahtera yang ketika itu masih bernama PK.
Irwan pernah merintis kursus bimbingan belajar Adzkia di Lolong pada 1987. Selain dirinya, beberapa pendiri Adzkia adalah sekaligus guru di antaranya Syukri Arief dan Mahyeldi Ansharullah. Ia juga pernah mengajar program pasca-sarjana di Universitas Muhammadiyah Jakarta dan dikukuhkan sebagai guru besar pada 1 September 2008.
Pada tahun 1985, dalam usia 22 tahun, Irwan menikah dengan Nevi Zuairina, mahasiswi UI yang ditemuinya saat menjalani kuliah semester tiga. Dan kini Irwan memiliki anak 10 orang dengan lima cucu.
Ia memulai jabatan sebagai Gubernur Sumatra Barat periode kedua pada 12 Februari 2016[1] setelah kembali memenangkan pemilihan Gubernur Sumatra Barat. Irwan pun mendapatkan ratusan penghargaan dengan sejumlah prestasi.
Uniknya anak - anak Irwan Prayitno semuanya hafal Al Qur'an. Ini tak lain kebiasaan dalam keluarga Irwan yang membiasakan membaca Al Qur'an satu hari satu juz. "Sampai sekarang program itu masih aktif dikeluarga kami," katanya. (dbs)
Uniknya anak - anak Irwan Prayitno semuanya hafal Al Qur'an. Ini tak lain kebiasaan dalam keluarga Irwan yang membiasakan membaca Al Qur'an satu hari satu juz. "Sampai sekarang program itu masih aktif dikeluarga kami," katanya. (dbs)
0 Komentar