BANTENPERSPEKTIF.COM, POLITIK - Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia mengikrarkan diri dan kesiapannya untuk memimpin perubahan menuju Indonesia lima besar dunia, setelah mendapatkan capaian luar biasa dalam pemenuhan postur struktur, kader, popularitas dan elektabilitas.
"Hari ini, malam hari ini (Kamis, 28 Oktober 2021), saya ingin menyatakan pada ulang tahun kita yang kedua. Ini adalah hari kesiapan, bahwa Partai Gelora Insya Allah, siap memimpin perubahan besar menuju Indonesia lima besar dunia," kata Anis Matta, Ketua Umum Partai Gelora Indonesia saat menyampaikan Pidato Milad ke-2 yang disiarkan secara langsung di Channel YouTube Gelora TV pada Kamis (28/10/2021) malam.
Menurut dia, seluruh fungsionaris Partai Gelora harus mengakhiri kerja sepi selama dua tahun ini, dan mulai mendatangi dan menyapa rakyat untuk menyerukan suatu perubahan besar.
"Tanda kesiapan kita itu, kita keluar dari mighrob kita, kita keluar dari kantor kita, kita datang menemui rakyat. Kita keluar dari kerja sepi yang kita lakukan selama dua tahun ini, yang telah membuahkan capaian luar biasa," ujar Anis Matta.
Anis Matta berharap seluruh fungsionaris dan kader Partai Gelora mulai menebarkan obor keyakinan, obor harapan, obor tekad dan obor determinasi.
Sebab, masyarakat saat ini tengah mengalami goncangan jiwa yang besar akibat krisis sistemik dan berlarut yang sekarang sedang kita alami. Mereka marah, sedih, takut dan frustasi.
Sementara pada waktu yang sama, para pemimpin kita juga juga sedang mengalami kebingungan, keraguan dan kegamangan. Sehingga goncangan ini menciptakan serangan besar pada jantung ideologi, sistem dan relevansi kepemimpinan.
"Kita tebarkan keyakinan, kita tebarkan harapan. Tiupkan angin biar riak menjadi gelombang, biar riak laut itu berubah menjadi gelombang perubahan besar. Tiupkan angin biar air yang mengalir di sungai menjadi arus perubahan yang besar," tegasnya.
Anis Matta lantas mengingatkan, saat mendirikan Partai Gelora dua tahun lalu, sudah menyatakan bahwa hari kelahiran adalah hari keyakinan. Partai Gelora yakin dengan mimpi besar dan peta jalan yang telah dibuat.
"Kita yakin dengan mimpi besar yang kita bawa. Kita yakin dengan peta jalan yang kita miliki dan kita buat. Kita yakin dengan kemamuan yang kita miliki, dan kita yakin bisa mencapai cita-cita yang ingin kita raih," ujarnya.
Itu sebabnya, kata Anis Matta, partai ini diberi nama gelombang rakyat, karena gelombang adalah energi dan rakyat adalah pelakunya.
"Dan saya sangat bangga sekali, bahwa dari data setengah juta kader yang kita miliki, lebih dari 60% mempunyai pendidikan SD sampai SMA. Kenapa saya sangat bangga dengan postur ini, karena persis mewakili postur manusia Indonesia sekarang. Dan hanya ada 9 % dari rakyat Indonesia yang mempunyai pendidikan tinggi," ungkapnya.
Artinya, Partai Gelora telah diterima secara luas di semua segmen masyarakat, disamping diwarnai keragaman agama dan etnis yang merata di seluruh Indonesia.
"Saya bersyukur bahwa di dalam survei yang kita lakukan, alasan pertama orang memilih Partai Gelora adalah karena partai ini membawa misi perubahan," katanya.
Anis Matta menegaskan, meski kader Partai Gelora rata-rata berpendidikan SD sampai SMA dan dianggap kurang berpendidikan, namun mereka justru bisa memahani narasi-narasi Partai Gelora yang dianggap besar.
"Mereka bisa akrab dengan narasi-narasi yang selama ini dianggap berat, yang dihindari partai politik untuk di solisasikan kepada rakyat. Karena menganggap rakyat ini tidak akan faham dengan narasi narasi besar yang sulit, dan rumit. Itu adalah penghinaan kepada rakyat," tandasnya.
Olehnya itu, tambahnya, ia mengajak seluruh masyarakat Indonesia, untuk menjadi pelaku sejarah perubahan membawa Indonesia menjadi kekuatan 5 besar dunia.
"Rakyat kita sekarang ini, bangsa Indonesia sekarang ini sedang dalam penantian. Apa yang mereka yang mereka nantikan, kekuatan baru yang akan memimpin perubahan. Itulah peran yang ingin diambil oleh Partai Gelora," katanya.
Karena itu, Anis Matta memberikan apresiasi terhadap kerja keras para fungsionaris dan kader Partai Gelora selama dua tahun ini, dengan adanya tekanan yang luar biasa baik pada pekerjaan, waktu maupun sumber daya yang terbatas.
"Saya tahu saudara-saudara semuanya akan mengalami tekanan yang berat. Tapi tekananlah yang membuat gelombang perubahan yang kuat. Kita mengikrarkan, sekarang kita keluar untuk meniupkan angin agar riak berubah menjadi gelombang perubahan menuju Indonesia lima besar dunia," pungkasnya. (rls/kar)
0 Komentar