BANTENPERSPEKTIF.COM, POLITIK - Krisis saat ini akan berlangsung panjang dan akan berujung ke krisis politik. Apakah akan berujung happy ending atau tidak sangat bergantung pemerintah mengatasi krisis yang terjadi saat ini.
Demikian disampaikan Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Muhammad Anis Matta saat menjadi narasumber pada acara Gelora Talk bertemakan "Nyalakan Alarm Zaman" melalui zoom meet Rabu, 13 April 2022.
"Krisis yang terjadi sekarang itu riil dan ini berbeda dengan krisis di era order baru. Oleh karena riil maka akan berlangsung lama sampai di ujungnya adalah kriris politik," kata Anis.
Terkait gerakan mahasiswa yang melakukan aksi, Anis Matta menitipkan pesan kepada mahasiswa agar menjaga nafas mengingat krisis akan berlangsung lama. "Krisis sekarang yang terjadi sangat kompleks dan persoalan penundaan pemilu 2024 menambah carut marut krisis yang terjadi," kata Anis.
Hadir dalam acara tersebut Ketua BEM Universitas Muhammadiyah Jogjakarta Muhammad Ibnu Rahmata, Ketua BEM FTI Universitas Muslim Makasar Amir dan Presidium PPI Sumatera Utara Fahrul Rozi Pandjaitan. Ketiga narasumber tersebut menegaskan bahwa akan terus melakukan gerakan demonstrasi selama tuntutan mereka belum dipenuhi pemerintah.
Menurut Fahrul Rozi, yang baru mendapat respon dari pemerintah sekarang ini adalah terkait isu penundaan Pemilu 2024, tetapi ada isu lain yang dibawa mahasiswa dan belum mendapatkan respon dari pemerintah, yaitu soal harga minyak goreng dan persoalan ekonomi lainnya.
"Kami di Sumatera Utara sudah menyuarakan gerakan soal kondisi ekonomi sejak lama. Karena kami melihat ada hal yang harus dikritisi soal ini selain juga soal isu penundaan Pemilu 2024," jelas Fahrul Rozi.
Sementara BEM UMY dan BEM FTI Universitas Muslim Makasar menegaskan bahwa pihaknya akan tetap turun ke jalan. Bahkan pekan depan mereka berjanji akan kembali melakukan aksi turun ke jalan. Ketika ditanyakan, sampai kapan mereka akan bergeraka? Amir menegaskan bahwa akan bergerak sampai menang. (evt/kar)
0 Komentar