Media yang memiliki pengaruh besar terhadap penggiringan opini masih dipegang media televisi hingga 70 persen," kata Fahmi mengutip hasil riset salah satu lembaga.
ANABERITA.COM, POLITIK - Pengaruh opini yang paling besar masih dikendalikan oleh media televisi hingga mencapai 70 persen, sedangkan kontribusi sosial media hanya 14 persen sisanya adalah hal lain.
Demikian dikatakan Ismail Fahmi dari Drone Emprit terkait penggiringan opini di channel youtube Macan Idealis. "Media yang memiliki pengaruh besar terhadap penggiringan opini masih dipegang media televisi hingga 70 persen," kata Fahmi mengutip hasil riset salah satu lembaga.
Namun kendati sosial media kecil tetapi ketika dikelola dengan baik maka isu yang datang dari sosial media menjadi pembahasan di media televisi sehingga meski awalnya hanya 14 persen bisa menjadi 70 persen karena diangkat oleh media televisi.
Dijelaskan oleh Fahmi, situasi itu terjadi saat ini dimana pada isu Pilpres 2024 antara Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
"Ganjar karena dibelakangnya ada buzzer yang membuat isu mengesankan Ganjar Pranowo sederhana dan merakyat sedangkan Anies Baswedan hanya pandai berkata - kata, maka isu kontroversial ini kemudian diangkat di media televisi, maka jadilah akhirnya mencapai 70 persen itu tadi dari yang semula hanya 14 persen kontribusinya," kata Fahmi.
Fahmi menyangsikan bagaimana mungkin narasi kalau Anies hanya pandai berkata - kata tanpa kerja lalu sebaliknya Ganjar Pranowo merakyat bisa diketahui masyarakat luas.
"Ini kan memang ada peran buzzer yang bertubi - tubi menyerang Anies sehingga menjadi isu menarik oleh media televisi dan dibahaslah sehingga masyarakat luas menjadi tahu isu ini," kata Fahmi. (dbs)
0 Komentar