dok/foto:@Muhaimin Iskandar |
Meme di kaos itu tidak baik untuk kemajuan dan kemaslahatan NU kedepan jadi tolong dihindari..tak perlulah itu didengungkan.
ANABERITA.COM, POLITIK - Warga NU kultural wajib ber-PKB, struktural sekarepmu. Itulah kalimat yang tertera di kaos yang dipakai lima perempuan milenial dan diupload di sosial media facebook milik Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.
Dalam keterangannya, Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa desain kaos dan tulisan di kaos tersebut merupakan kirimin dari seorang kyai asal Cirebon, Jawa Barat bernama Kyai Imam Jazuli.
"Foto kiriman Kyai Imam Jazuli Cirebon, keren banget kaosnya, matur nuwun Kyai," tulis Cak Imin.
Isi tulisan ini pun ditanggapi beragam para followers Cak Imin di facebook. Ada yang setuju ada juga yang tidak dan meminta agar konten tersebut dihindari.
Hal tersebut ditulis seorang netizen atasnama @Abdullah Faizin yang meminta agar konten dalam kaos tersebut dihindari karena dinilai tidak akan memajukan NU kedepan.
"Meme di kaos itu tidak baik untuk kemajuan dan kemaslahatan NU kedepan jadi tolong dihindari..tak perlulah itu didengungkan... hanya karena kepentingan politis semata. NU adalah organisasi besar dari para Ulama besar. Jangan dikecilkan karena karena kekecewaan lalu dibangun sebuah distorsi. kita dapat berkah wasilah NU kawan," tulisnya.
Ada juga yang memberikan komentar akan tetap memilih PKB, tetapi kalau calon Presiden 2023 Muhaimin netizen tersebut tidak akan memilih karena dinilai kurang tepat.
"Saya dari dulu NU.......tpi seandainya capresnya bpk muhaimin.....saya tidak akan memilih beliau....yaaaaa menurut hati nurani saya beliau kurang tepat," tulis netizen @Bejo Diningrat.
Sementara itu, netizen atasnama Ibrahim Nasution menuliskan bahwa seharusnya kultural dan struktural berjalan beriringan.
"Mestinya struktural dan kultural pilih PKB, karena partai ini yg terus setia memperjuangkan aspirasi bagi warga NU. Terkhusus di Sumut, melalui anggota DPR RI Fraksi PKB yg selalu memperhatikan NU struktural dan kultural didapilnya," tulisnya. (dbs)
0 Komentar