Wakil Ketua DPRD Kota Cilegon Nurrotul Uyun saat menjadi narasumber pada acara Pendidikan Politik Perempuan beberapa waktu lalu. |
Para perempuan harus memahami konsepsi dasar ini agar aktivitas di ranah publik dan domestik bisa berjalan beriringan
ANABERITA.COM, KOTA CILEGON - Dunia telah berubah, dimana para perempuan memiliki ruang yang lebih terbuka untuk aktualisasi dan pengembangan diri. Salah satunya adalah ruang politik.
Meski demikian, sejatinya para perempuan mengetahui terlebih dahulu filosofi dan pengetahuan tentan politik itu sendiri. Sebab jika tidak maka akan menjadi blunder bagi perempuan itu sendiri.
Demikian dikatakan Nurrotul Uyun, Wakil Ketua DPRD Kota Cilegon saat menjadi narasumber pada acara Pendidikan Politik bagi Perempuan yang diselenggarakan Kesbangpol Kota Cilegon beberapa waktu lalu.
"Jadi pengetahuan soal politik itu sendiri menjadi penting mengingat dunia politik berbeda dengan dunia lainnya, seperti dunia perbankan atau dunia kerja di perusahaan," kata perempuan yang pernah mendapatkan award sebagai Tokoh Politik Perempuan Berpengaruh di Kota Cilegon ini.
Dijelaskan Uyun, sapaan akrab Nurrotul Uyun, keterwakilan perempuan di parlemen itu penting, bagaimana perempuan dapat mengadvokasi dan mengawal kebijakan pemerintah yang pro kepada perempuan dan anak agar dapat terealisasi.
"Salah satu sarana bagi perempuan untuk dapat membangun persepsi politik yang positif adalah dengan mengikuti pendidikan politik bagi perempuan," jelas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Wanita yang memiliki latarbelakang akuntan ini menambahkan, bagi perempuan yang terjun ke ranah publik tetap harus menyadari bahwa ada peran domestik di dalam keluarga dan tidak boleh ditinggalkan.
"Bagaimana mungkin aktualisasi di ranah publik akan berjalan baik ketika ranah domestik bermasalah. Untuk itu, tetap dong peran di domestik untuk suami dan anak - anak harus mendapatkan perhatian," kata Uyun.
Untuk itu, kata Uyun, para perempuan harus memahami konsepsi dasar politik ini agar aktivitas di ranah publik dan domestik bisa berjalan beriringan sehingga semuanya bisa dilakukan dengan optimal.
"Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah memberikan pemahaman kepada keluarga tentang aktivitasnya di ranah publik dalam hal ini politik agar mereka mengerti dan bisa saling memahami," kata Uyun.
Sebab, menurut Uyun, ketika seseorang mulai on aktivitas di ranah publik apalagi menjadi pejabat publik khususnya anggota dewan maka akan ada waktu yang tersedot untuk masyarakat.
"Nah, hal - hal semacam ini mesti dikomunikasikan dari awal sehingga anggota keluarga bisa mengerti dan memahami apa yang kita lakukan," kata Uyun.
Apalagi politik sampai sekarang masih dipersepsikan oleh sebagian orang sebagai dunianya laki - laki, keras dan penuh intrik. "Makanya kehadiran perempuan di dalam politik bisa menjadi penyeimbang soal persepsi itu," kata Uyun.
Syaratnya, kata Uyun, ya itu tadi, para perempuan harus bisa memahami dunia politik sehingga bisa ikut berperan aktif bukan sekadar menjadi pendengar. (dbs)
0 Komentar