ANABERITA.COM, TURIKI - Presiden Turki Recep Teyep Erdogan marah besar ketika mendengar jantung kota Turki diserang oleh militan Kurdi Suriah saat dirinya sedang menghadiri pertemuan G20 di Bali beberapa hari lalu.
Media pemerintah di Turki mengatakan pasukan darat Turki telah menyeberang perbatasan ke daerah kantong Kurdi di Suriah.
Kantor berita Anadolu mengatakan hari Minggu (21/1) pasukan tersebut memasuki provinsi Afrin, sehari setelah pesawat tempur Turki melancarkan serangan udara terhadap milisi Kurdi yang didukung Amerika di Afrin.
Namun kantor berita Reuters melaporkan bahwa juru bicara milisi Kurdi YPG mengatakan pasukan Turki memang berusaha memasuki Afrin hari Minggu, tetapi dipukul mundur.
Turki mengatakan hari Sabtu serangan udaranya menyerang lebih dari 100 sasaran, termasuk kota Afrin sendiri. Kota itu mempunyai ratusan ribu orang penduduk.
Serangan udara itu ditujukan terhadap kedudukan-kedudukan milisi Kurdi YPG. Ankara menuduh milisi tersebut berhubungan dengan pemberontakan Kurdi di Turki.
Presiden Turki Reep Tayyip Erdogan mengumumkan serangan udara itu sebelum dimulai. Ia mengatakan "serangan udara itu akan membersihkan wilayah kami sampai ke perbatasan Irak" dari apa yang disebutnya "sampah teror yang berusaha mengepung negara kami."
Erdogan memperingatkan bahwa, setelah Afrin, militer Turki akan menyerang YPG di kota Manbij, Suriah, di mana pasukan Amerika ditempatkan.
Amerika mendukung YPG dalam perangnya melawan pemberontak ISIS. Washington telah mengumumkan maksudnya menciptakan pasukan keamanan di Suriah yang berhubungan dengan YPG. Pengumuman itu telah memancing kemarahan di Turki.
Pemerintah Suriah telah mengutuk serangan udara Turki itu, dengan menyebutnya "agresi" dan "serangan brutal." (dbs)
0 Komentar