Breaking News

Mendidik Anak itu Tugas Bersama Suami dan Istri

 


Tugas mendidik anak ini adalah tugas bersama, bukan tugas perorangan. Akan terasa berat bagi seorang ibu jika pendidikan anak semua di limpahkan ke pundaknya.

- Penulis, Apriyanti -


Anak-anak adalah warga/rakyat, presidennya itu suami. Menteri-menteri istri. Rakyat tinggal mencicipi. Kalau pemimpin dan pembantu-pembantu pemimpin ini baik, maka akan baiklah negeri itu.


Demikian juga didalam rumah tangga. Maka khusus berkaitan dengan pendidikan anak, ini adalah tugas dan tanggung jawab bersama.


Suami mendidik istri, mungkin dia bisa memainkan perannya sendiri. Demikian juga istri berperan sebagi seorang istri terhadap suaminya. Mungkin ini simpel dan sederhana, tidak perlu orang lain yang ikut campur dalam mendidik istri kita.

Cukup kita, suaminya. Tapi mendidik anak tidak bisa dilakukan secara tunggal. Di situ ada dua komponen, dua unsur, yaitu ayah dan ibu.

Dan anak perlu sosok kedua-duanya. Perlu sosok ayah dan perlu sosok ibu yang saling memberikan keseimbangan dan kesetimbangan di dalam pendidikan anak.

Maka memang single parent itu bisa dilakukan cuma tidak ideal. Yang terbaik adalah tentunya dua komponen ini berfungsi dengan baik, ayah dan ibu.

Pendidikan anak adalah kolaborasi yang baik antara ayah dan ibu, tidak bisa ditangani oleh satu pihak saja. Maka dari itu keduanya harus bisa bekerjasama dan sama-sama bekerja, bahu-membahu dalam mendidik anak-anak mereka, saling isi mengisi, bukan saling tumpang tindih.

Hingga kadang-kadang di dalam mendidik anak ini tidak ada job description yang jelas antara ayah dan ibu. Ayah kadang-kadang overlapping mengambil peran ibu, ibu juga demikian.

Sehingga tidak ada kerjasama yang baik antara keduanya. Maka tentunya dalam hal ini suami-istri selaku ayah dan ibu harus sering duduk satu meja berdiskusi, berdialog, saling tukar pendapat, saling koleksi tentang pendidikan anak-anak mereka.

Apa yang terbaik, apa yang tepat untuk diterapkan kepada anak-anak? Karena anak-anak datang dengan membawa anugerah yang luar biasa, potensi, bakat, talenta.

Seharusnya orang tua adalah yang paling mengerti tentang anaknya. Bukan guru di sekolah atau teman-temannya di sekolah. Tapi kadang-kadang tidak dekatnya orang tua dan anak, sehingga orang tua tidak mengerti tentang anak-anak mereka.

Tentunya anugrah yang besar ini adalah satu fadhilah bagi kedua orang tua apabila mereka bisa memanfaatkannya maka ini menjadi kebaikan bagi mereka.

Maka dari itu, tugas mendidik anak ini adalah tugas bersama, bukan tugas perorangan. Akan terasa berat bagi seorang ibu jika pendidikan anak semua di limpahkan ke pundaknya.

Demikian pula sebaliknya, akan terasa berat oleh ayah jika semua tugas dan tanggung jawab pendidikan itu diserahkan kepadanya, dibebankan ke pundaknya.

Maka agar ringan sama dijinjing berat sama dipikul, keduanya harus saling bisa bekerja sama, berkolaborasi, saling isi mengisi, tentunya ini akan menjadi lebih mudah.

Karena kadang-kadang siasat itu perlu dilakukan oleh kedua belah pihak, ayah dan ibu. Pendidikan anak itu perlu siasat juga. Bagaimana menyiasati anak supaya dia tergiring kepada apa yang kita kehendaki.

Menyelesaikan masalah anak kadang-kadang perlu kedua belah pihak ini. Saling mengarahkan kepada satu titik.



0 Komentar

Type and hit Enter to search

Close