ANABERITA.COM, Gelombang pemutusan hubungan kerja di pabrik tekstil nasional masih terus berlanjut. Terbaru, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi mengungkapkan, ada 4 pabrik tekstil memutuskan menutup operasionalnya.
"Pabrik tekstil terus bertumbangan. Di bulan Mei kemarin, PT Alenatex yang berlokasi di jalan Moh. Toha, Bandung, Jawa Barat tutup. Akibatnya sekitar 700 pekerja kena PHK," katanya kepada CNBC Indonesia, Rabu (5/6/2024).
"Sekarang menyusul PT Kusuma Group yang memiliki 3 perusahaan, menutup pabriknya. Lokasinya di kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Akibat tutup pabrik 1.500-an pekerja kena PHK," tambah Ristadi.
Penyebab tutupnya pabrik tekstil tersebut hingga menyebabkan ribuan pekerja kehilangan pekerjaan adalah efek sepi order.
"Sepi order. Coba produksi sendiri nggak laku," ujar Ristadi.Sebelumnya, KSPN mencatat, sejak awal tahun 2023, setidaknya sekitar 7.200 buruh di 8 perusahaan tekstil telah jadi korban PHK. Di mana, 700-an orang diantaranya terkena PHK karena pabrik tutup.
"Namun, kalau ditotal sejak tahun 2020, jumlah PHK di pabrik-pabrik tempat anggota KSPN sudah mencapai 56.976 orang. Ini total jumlah karyawan kena PHK karena korban 36 perusahaan di Semarang, Pekalongan, Sukoharjo, Magelang, Demak, Karanganyar, provinsi Jawa Barat, dan provinsi Banten," ungkap Ristadi saat dikonfirmasi CNBC Indonesia pada NOvember 2023 lalu.
Menurutnya 14 dari 36 pabrik tersebut dilaporkan akhirnya tutup.
Sebagai informasi, data itu adalah total PHK sejak tahun 2020 sampai awal tahun 2023. PHK terjadi di pabrik tekstil, garmen, ekspedisi, kulit, mebel, ritel, sepatu, dan sparepart. Lokasinya tersebar di Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Banten.
Pabrik-pabrik itu adalah perusahaan tempat anggota KSPN bekerja. Belum menghitung pabrik lain yang bukan anggota KSPN.
0 Komentar